Pages

Labels

Pengikut

Search

Copyright Text

Kamis, 21 Juli 2011

Bibit Kacang HIjau

Alkisah sebuah perusahaan telekomunikasi di Italia sedang mencari satu tenaga teknis untuk menangani salah satu departemen dari perusahaan tersebut

Begitu banyak yang datang melamar dan menjalani ujian tertulis. Namun sesudah ujian tertulis ini, semua peserta diberi pekerjaan rumah, setiap orang diberi semangkok bibit kacang hijau u/ disemayamkan. Dan setelah jangka waktu yang diberikan setiap orang harus membawa kembali bibit kacang hijau yang telah tumbuh segar ke perusahaan tersebut. Siapa yang berhasil merawat kacang yang tumbuh paling segar akan memperoleh posisi pekerjaan yang dikejar banyak orang karena memberikan jaminan gaji yang tinggi.

Setelah jangka waktu yang diberikan itu para peserta ujian kembali lagi ke perusahaan sambil membawa bibit kacang hijau yang telah bertumbuh segar menghijau. Setiap orang memamerkan hasil usaha mereka dan dalam hati berharap bahwa ia akan memperoleh posisi yang bagus tersebut. Nampak seketika bahwa team penilai akan sulit memutuskan siapa yang jadi pemenangnya karena semua membawa bibit kacang hijau yang telah bertumbuh itu sama bagus dan sama segarnya.

Setelah diabsensi ternyata satu orang tidak muncul ditengah para peserta. Sang manager perusahaan lalu menelepon pelamar yang tak hadir itu dan menanyakan alas an ketidak-hadirannya.

Orang tersebut dengan penuh penyesalan serta rasa bersalah memberikan alas an ketidak-hadirannya saat ini. Ia mengatakan bahwa bibit yang diberikan itu hingga saat ini belum bertumbuh pada hal ia sudah berusaha memberi pupuk, air yang cukup. Semua persyaratan yang dibutuhkan agar bibit kacang hijau bertumbuh subur telah dipenuhinya, namun anehnya, bibit tersebut seakan berkepala keras tak mau bertumbuh.

“ Saya berpikir bahwa saya pasti gagal untuk memperoleh posisi dalam perusahaan telekomunikasi ini. Karena itu saya memutuskan untuk tidak datang hari ini ke perusahaan bapak.” Dan justru disaat ketika orang itu akan meletakan gagang teleponnya, sang manager memberikan kata-kata yang sungguh diluar dugaannya; “engkaulah satu-satunya yang diterima perusahaan kami. ” Orang itu heran dan kaget tak percaya.

Sesungguhnya, bibit kacang hijau yang dibagikan kepada para peserta tersebut adalah bibit yang telah diproses sehingga tak bisa bertumbuh lagi. Perusahaan akan dengan mudah mengetahui peserta mana yang jujur. Dan ternyata hanya seorang yang tak mampu membawa bibit kacang hijau yang telah tumbuh. Dan dialah orang yang dipilih itu.

“INILAH PRINSIP KAMI, NILAI MORAL DALAM PEKERJAAN LEBIH DITINGGIKAN KETIMBANG KEBERHASILAN DALAM BEKERJA, KARENA JIKA NILAI MORALNYA TINGGI MAKA KEBERHASILAN PUN AKAN MENGIKUTINYA”

Demikian sang manager menjelaskan.


Semoga bermanfaat u/ para pembaca

0 komentar:

Posting Komentar