Pages

Labels

Pengikut

Search

Copyright Text

Kamis, 21 Juli 2011

I’M AN ACTOR.. NOT REACTOR

Dua orang ibu memasuki toko pakaian dan membeli baju seragam anaknya. Ternyata pemilik tokonya sedang bad mood sehingga tidak melayani dengan baik, malah terkesan buruk, tidak sopan dengan muka cemberut.

Ibu pertama jelas jengkel menerima layanan yang buruk seperti itu. Yang mengherankan, ibu kedua tetap enjoy bahkan bersikap sopan kepada penjualnya.

Ibu pertama bertanya, “Mengapa ibu bersikap demikian sopan pada penjual menyebalkan itu?” Ibu kedua menjawab, “Mengapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah penentu atas hidup kita, bukan orang lain.”

Tapi ia melayani buruk sekali”, bantah ibu pertama. “Itu masalah dia. Kalau dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, dsb.. toh tidak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan menentukan hidup kita. Padahal kitalah yang bertanggung-jawab atas diri kita,” jelas ibu kedua.

Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain pada kita. Kalau orang melakukan hal buruk, kita akan membalasnya dengan yang lebih buruk lagi, begitupula sebaliknya.

Kalau orang tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba bisa menjadi sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang tersebut. Ini berarti tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan orang lain.

Kalau direnungkan, sebenarnya betapa tidak arifnya tindakan kita. Mengapa untuk berbuat baik saja, harus menunggu untuk diperlakukan baik oleh orang lain dulu?

Jagalah suasana hati sendiri, jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan cara kita bertindak. Kitalah sang penentu yang sesungguhnya. I’m an Actor.. Not Reactor..

0 komentar:

Posting Komentar