Pages

Labels

Pengikut

Search

Copyright Text

Minggu, 17 Juli 2011

Pompa Air

Seorang pria tersesat di gurun pasir. Ia hampir mati kehausan. Akhirnya ia tiba di sebuah rumah kosong. Di depan rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh itu, terdapat sebuah pompa.

Segera ia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga, tapi ternyata tidak air yang keluar. Lalu ia melihat ada kendi di sebelah pompa itu dengan mulutnya yang tertutup gabus, tertempel kertas dengan tulisan..
“Sahabat, pompa ini harus dipancing dengan air dulu. Setelah Anda mendapatkan airnya, mohon jangan lupa untuk mengisi kendi ini lagi sebelum Anda pergi.”

Ia mencabut gabusnya dan ternyata kendi itu berisi penuh air. “Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa? Bagaimana kalau tidak berhasil? Tidak ada air lagi. Bahkan akan lebih aman kalau saya minum airnya dulu daripada nanti mati kehausan, kalau ternyata pompanya tidak berfungsi. Untuk apa menuangkannya ke pompa karatan, hanya karena instruksi di atas kertas yang belum tentu benar”, pikirnya.

Untung suara hatinya mengatakan bahwa ia harus mengikuti nasihat yang tertera di kertas itu sekalipun beresiko. Ia menuangkan seluruh isi kendi itu ke dalan pompa yang karatan dan dengan sekuat tenaga memompanya.

Benar..!!!

Air keluar dengan melimpah. Ia minum sepuasnya. Setelah istirahat memulihkan tenaga, dan sebelum meninggalkan tempat itu, ia mengisi kendi itu sampai penuh, menutupkan kembali gabusnya dan menambahkan beberapa kata di bawah instruksi pesan itu..
“Saya telah melakukannya dan berhasil. Engkau harus mengorbankan semuanya terlebih dahulu, sebelum bisa menerima kembali. PERCAYALAH..!!”

Barang siapa berhati egois dan terlampau mementingkan diri sendiri, ia tidak akan memperoleh kemudahan dalam hidupnya. Barang siapa berhati mulia dan bertindak demi kepentingan orang banyak, ia akan memperoleh kemuliaan dalam hidupnya. Berkat berlimpah dan damai sejahtera akan memenuhi hidupnya. Percayalah dan turutilah dengan penuh keimanan

0 komentar:

Posting Komentar